Sharing is caring!

Badan Promosi Pariwisata kota Surakarta ( BPPDS ) menggelar acara gathering stakeholder pariwisata bertempat di Syailendra Ballroom The Sunan Hotel Solo Selasa, 29 November 22 pukul 10.00 wib – selesai.

Selain bertujuan memperkuat jaringan diantara para stakeholder pariwisata, acara ini juga dikemas dalam diskusi interaktif yang mengambil tema ‘ Menjual Pariwisata berbasis kearifan lokal untuk mendorong ‘ pertumbuhan ekonomi ” Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah kota Surakarta ( BPPDS) Retno Wulandari menyampaikan saat ini BPPDS sedang melakukan riset potensi pasar destinasi wisata Solo Raya untuk membantu memetakan cara promosi yang tepat sesuai dengan karakter destinasi, tuturnya.

 

Dalam diskusi tersebut juga Hadir sebagai narasumber Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis ( FEB ) Universitas Sebelas Maret Drs Bambang Irawan yang menjelaskan kearifan lokal hingga bagaimana sebuah kearifan lokal ikut mendorong adanya pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo menekankan pada penguatan experience ‘ atau pengalaman pada sektor pariwisata. Pengalaman yang dimaksud adalah berupa unsur budaya lokal yang disematkan baik itu dalam sebuah tempat kuliner, seni pertunjukkan juga hal-hal potensial lainnya yang bisa menarik wisatawan.

 

Ketua PHRI Solo Abdullah Soewarno menyarankan penggalian kreatifitas dari destinasi untuk tetap relevan dengan pemasaran digital seperti adanya spot- spot penyedia jasa foto dengan baju adat dimana akan menghasilkan testimoni dan Wow Effect dalam packaging pemasarannya.

Diskusi berlangsung semarak dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aryo Widyandoko, kalangan dunia usaha & asosiasi seperti Kadin, HIPMI , ASITA, PHRI , Indonesia Marketing Association ( IMA), Masata, Genpi, Airlines, penggiat seni dan Perhumas.