Site icon BPPD Surakarta

Geliat Regenerasi Tradisi Sriwedari : Dari Wayang Wong Hingga Ketoprak

Apabila Anda tengah berada di sekitar area Surakarta, cobalah mampir ke Taman Sriwedari. Di markas kelompok seni tradisi legendaris asal Surakarta ini, siapapun dapat menyaksikan suguhan pertunjukan ragam seni tradisional Jawa. Mulai dari pertunjukan Wayang Orang hingga Ketoprak bisa Anda saksikan setiap hari Kamis pada pukul 20.00 WIB. Tak usah ragu tentang kualitas penampilannya. Kelompok seni tradisi yang satu ini sudah membuktikan dirinya mampu bertahan melintas zaman selama lebih dari satu abad.

Kethoprak dan Wayang wong adalah seni pertunjukan yang menampilkan drama komedi dengan pengiring gamelan Jawa. Dibentuk pertama kali oleh Sultan Paku Buwono X pada 1910, pertunjukan Kelompok Wayang wong Sriwedari masih menjadi bagian dari geliat seni pertunjukan Kota Surakarta hingga hari ini.

Selain wayang orang, ketoprak merupakai salah satu kegiatan pelestarian seni pertunjukan oleh pegiat seni Sriwedari Solo. Hal itu karena bahasa yang digunakan cukup banyak dimengerti masyarakat. Bahasa yang digunakan dalam naskah ketoprak jarang menggunakan bahasa-bahasa arkais seperti halnya pertunjukan wayang orang. Cerita yang ditampilkan juga beragam.

Gedung Wayang Sriwedari sendiri berada di dalam komplek Taman Sriwedari yang juga bisa mampir ke Museum Radya Pustaka. Di sini terdapat sejumlah koleksi seperti arca pusaka, wayang kulit, peralatan musik tradisional, hingga pakaian kerajaan. Tidak hanya itu, di sini juga tersimpan ratusan naskah kuno. Setidaknya terdapat 400 naskah kuno yang tersimpan dalam museum ini, di antaranya naskah yang ditulis era Pakubuwono I tahun 1729.

Exit mobile version