Kota Solo merupakan salah satu kota sentral kerajinan Batik di Indonesia. Terdapat 2 daerah penghasil kerajinan batik yang paling terkenal di kota Solo yakni kampung Kauman dan kampung Laweyan. Kampung Kauman identik dengan batik dengan pakem Keraton dan Kampung Laweyan lebih identik dengan batik dengan warna terang.
Kampung Batik Laweyan terletak di sekitar Dr. Rajiman no 521, Laweyan, Kec. Laweyan, Surakarta. Kampung batik Laweyan mempunyai luas daerah sekitar 24,83 Hektar. Dalam sejarahnya, Kampung ini merupakan pemukiman Kuno yang telah berdiri sejak zaman Kerajaan Pajang. Kampung Laweyan juga merupakan daerah cikal bakal berdirinya serikat pedagang pribumi pertama di Indonesia yakni Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh H. Samanhoedi pada 16 Oktober 1905.
Kampung batik Laweyan memiliki keunikan dalam segi gaya arsitektur bangunan-bangunannya yang terlihat semi-indische. Bangunan-bangunan tersebut merupakan perpaduan antara gaya arsitektur tradisional Jawa, Eropa, China dan Islam. Perpaduan gaya arsitektur pada bangunan kampoeng batik Laweyan biasa disebut dengan ‘’Gal Gendhu’’, yang merupakan ciri kejayaan saudagar batik Laweyan pada masa tersebut. Kampung Batik Laweyan juga telah dinobatkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional oleh pemerintah pusat.
Kampung Batik Laweyan merupakan tempat wisata yang cukup lengkap dengan varian wisata belanja, Wisata industri, wisata edukasi, wisata budaya, wisata sejarah dan wisata kuliner. Wisatawan dapat berbelanja batik khas Laweyan dengan pilihan 50 lebih gerai dengan harga yang bervariasi. Selain berbelanja, wisatawan juga bisa belajar tentang industri batik dan skill kerajinan batik melalui workshop-workshop yang telah disediakan. Wisata Kuliner khas Solo seperti kue apem, kue ledre, jajanan angkringan bisa dinikmati pula di kampung batik Laweyan.
Tips ketika berkunjung ke kampung batik Laweyan adalah pilihlah paket wisata yang sesuai dengan kebutuhan dan timeline wisata anda. Pembelian paket wisata usahakan melalui pengelola resmi kampung batik Laweyan.