Pada akhir bulan, jadwal event Solo Mei 2023 akan diisi dengan kegiatan Semarak Budaya Indonesia (SBI). Menurut informasi dari laman resmi Dinas Pariwisata Surakarta, pada 2022 lalu Semarak Budaya Indonesia diisi dengan penampilan tari dari berbagai sanggar dari penjuru nusantara.
Sedangkan untuk tahun ini, pemerintah setempat belum mengumumkan secara resmi detail dari acaranya. Namun, yang pasti, masyarakat dapat mengikuti kegiatan ini pada 26 hingga 27 Mei 2023 di Balaikota Surakarta.
Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2023 kali ini merupakan kali kesepuluh yang berlangsung di Balaikota Surakarta. Masyarakat umum dapat menyaksikannya secara gratis mulai pukul 19.00 WIB. Acara ini juga akan disiarkan ulang melalui kanal YouTube SEMARAK BUDAYA INDONESIA.
Festival seni tari ini diselenggarakan oleh Pemuda Indonesia Kreatif dan Semarak Candrakirana Art Center. Acara juga didukung oleh Pemerintah Kota Surakarta, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, serta Djarum Foundation. Tema diusung dengan tajuk “Satu Dasawarsa Gerak Bersama”.
Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2023 merupakan wujud ikhtiar merajut jaringan sanggar-sanggar seni di Indonesia sekaligus membangun ruang apresiasi dan aktualisasi diri bagi generasi seni yang ada di dalamnya. Acara ini merupakan sebuah ruang apresiasi dan aktualisasi bagi generasi berbudaya yang ada di seluruh Indonesia.
Satu Dasawarsa Gerak Bersama merupakan tajuk yang diambil dari gelaran SBI tahun 2023. Agenda ini ingin menggambarkan budaya asli masyarakat Indonesia yaitu gotong royong yang selalu dilakukan oleh Dinas Pariwisata bersama seluruh komunitas dan sanggar seni dalam sebuah pelaksanaan Festival Semarak Budaya Indonesia.
Rencananya, berbagai sanggar yang memeriahkan acara hari pertama berasal dari kota-kota besar di Indonesia, diantaranya Semarak Candrakirana Art Center Solo, Sanggar Seni Dharma Budaya, Pasuruan, Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Surakarta, Timeless Dance Center Solo, Damar Art Banyuwangi, IKAMALA-SOLO Lampung, Dharma Budaya Art Performance Pasuruan, Sanggar Seni Diwangkara Pemalang, Sanggar Tari Tancep, Sragen dan Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau-Surakarta Riau.
Suguhan tari pertama diawali oleh Semarak Candrakirana Art dari Surakarta dengan tarian “KRIDHANINGGAR, Kridhaning Adaninggar Wanodya Tamtama”. Karya ini terinspirasi dari sosok karakter tokoh di cerita wayang menak serat Wong Agung Jayeng Rana. Dengan menggunakan properti kipas berwarna merah, tarian ini menunjukkan makna (kipas) sebagai perwujudan dari seorang wanita, warna merah yang memiliki arti lambang dari sebuah keberanian.
Penampilan ditutup dengan suguhan tarian “Zapin Beradat” oleh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau-Surakarta. Tarian ini mengangkat tema kehidupan masyarakat Melayu, yang mana digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat karena mengandung makna dan nilai filosofis yang berkaitan erat dengan kehidupan sosial masyarakat setempat.