Walikota Solo mengatakan Solo siap menjadi destinasi sport tourism. Ia menyinggung Stadion Manahan yang fasilitasnya berstandar internasional melalui cuitan di akun Twitter @gibran_tweet pada 19 November 2021, Gibran mengungkapkan bahwa para pemain sepakbola di Liga 2 merasa senang bertanding di Solo. Hal tersebut berkat masyarakat kota ini begitu ramah dan kulinernya juga begitu sedap.
Tak hanya itu, Gibran juga menyebut Stadion Manahan sebagai venue pertandingan telah dilengkapi fasilitas dengan standar internasional. Ini akan menjadi daya tarik wisata baru bagi para pecinta olahraga untuk datang ke Solo.
Stadion Manahan sendiri punya sejarah panjang dalam perkembangannya. Stadion itu menjadi basis sejumlah klub bola asal Kota Batik. Klub seperti Pelita Solo, Persijatim Solo FC, hingga Persis Solo berkandang di sana. Sebelum menjadi stadion, Manahan dulunya merupakan lapangan yang digunakan untuk pacuan kuda keturunan Mangkunegaran.
Lapangan tersebut kemudian dibangun menjadi stadion pada tahun 1989 dan diresmikan pada 21 Februari 1998 oleh Presiden Soeharto. Stadion dengan luas 33.300 meter persegi itu mampu menampung hingga 25.000 penonton. Sejak pertama kali diresmikan, sejumlah renovasi dilakukan pada stadion ini. Terakhir pada Agustus 2018 dilakukan renovasi besar-besaran hingga akhir 2019.
Hasil renovasi menjadikan Stadion Manahan dipenuhi fasilitas mewah. Mulai dari ruang ganti pemain lengkap dengan toilet dan ruang pemanasan, ruang kesehatan, ruang wartawan, ruang konferensi pers, dan ruang sekretariat. Stadion ini juga dilengkapi 32 unit toilet di tribun penonton. Parkir penonton juga luas, mampu menampung 2.300 motor dan 300 mobil.
Kemudian di komplek Stadion Manahan juga tersedia lapangan tenis, bisbol, voli, basket, bulu tangkis, tenis meja, sirkuit motor, balap sepeda, panjat tebing, dan 3 lapangan sepak bola serta GOR Serbaguna. Dengan fasilitas ini, Stadion Manahan kerap disebut sebagai versi mini dari Stadion Gelora Bung Karno.