Kota Solo identik dengan kata batik. Batik sudah berkembang sejak masa pemerintahan Sunan Pakubuwono II (1719-1749). Dahulu, batik banyak digunakan oleh para Perempuan Jawa dan kini sering digunakan untuk upacara adat maupun acara kegiatan yang bersifat formal. Batik sebagai salah satu warisan budaya Kota Solo menyimpan filosofi mendalam disetiap motifnya. Motif ini bukan sekedar keindahan tetapi juga menggambarkan harapan, pandangan dan kearifan masyarakat. Cirikhas batik solo adalah penggunaan warna alami sogan Jawa (kombinasi warna cokelat muda, coklat tua, coklat kekuningan, coklat kehitaman, dan coklat kemerahan). Ciri lainnya adalah memiliki ukuran pola yang kecil dan memiliki fitur geometris.
Di sini kamu bisa menemukan berbagai jenis batik yang setiap goresnya memiliki makna tersendiri/ Batik memiliki banyak motif diantaranya: motif meru merupakan symbol gunung atau bumi yang dipercaya sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran., Motif Naga memiliki makna harapan mulia serta simbolisasi perjalanan spiritualisme. Motif Burung merupaka symbol angin, dan Motif lidah api merupakan symbol api atau semangat yang menyala.
Motif tradisional lainnnya yang terkenal dari solo baik cap maupun tulis diantaranya:
1. Sido mukti, memiliki makna sido artinya jadi dan mukti kemakmuran, berkecukupan, kesejahteraan, dan mulia. Motif ini sering digunakan untuk pengantin Jawa terutama di wilayah Solo. Makna filosofis yang terkandung didalamnya adalah memulai kehidupan baru, mendapatkan rejeki, berkah dan kebahagiaan di masa mendatang.

2. Motif truntum, motif ini mengandung makna pedoman atau teladan bagi anak sehinga motif ini banyak digunakan oleh orang tua. motif ini mengandung makna cinta mendalam dan kasih sayang yang tiada henti.

3. Motif Sawat merupakan simbol kekuasaan tertinggi, dulunya hanya digunakan raja dan keluarganya. Sekarang motif ini banyak digunakan oleh para pasangan saat menggelar upacara pernikahan adat jawa.

4. Motif Parang merupakan motif tertua dan diartikan sebagai lereng (garis menurun dari tertinggi ke terendah dengan garis diagonal). Pola seperti huruf S yang menambah keindahan terinspirasi dari ombak laut yang melambangkan semangat yang tak pernah mati. Motif sejak ada sejak kerjaan Mataram Kartasura. Motif ini mengandung makna kesinambungan yang tiada henti dengan perbaikan diri dan perjuangan. Motif parang ada beberapa yaitu Parang Rusak, Parang Klitik , Parang Barong, Parang Curiga, Parang Sarpa, Parang Slobog, dan Parang Kusumo.

5. Sekar Jagad: motif berbentuk pola bunga yang melambangkan keindahan dan kemakmuran. motif ini juga memiliki makna harapan hidup yang harmonis dan penuh warna.

Dengan mengenal ragam motif batik yang berkembang di Solo, kita bisa tahu bahwa bukan soal gaya tapi juga makna yang tersimpan. Setiap motif batik bukan hanya pola visual tetapi juga cerminan kehidupan masyarakat. Makna ini menjadikan batik Solo tak lekang oleh waktu dan terus berkembang sebagai inspirasi desain modern. Kini juga telah berkembang batik semi modern yang tak kalah menarik dengan desain yang simpel. Jadi kamu tetap bisa bergaya tanpa kehilangan sentuhan budaya. Setiap mengenakan batik, kita juga bisa tahu makna apa yang terkandung di dalamnya.

Komentar Terbaru