Sharing is caring!

Penampilan Tari Ondel-Ondel oleh Sanggar Kirana Budaya pada pembukaan Festival Payung Indonesia XII di Taman Balekambang pada Jumat sore (5/7/2025)

Festival Payung Indonesia (Fespin) kembali diselenggarakan di Kota Solo pada tanggal 5-7 September 2025. Taman Balekambang dipilih sebagai lokasi pertunjukan dengan berbagai penampilan, pameran, pasar kerajinan hingga kuliner. Tahun ini merupakan penyelenggaraan festival payung yang ke 12 dengan mengambil tema “Catra Panji”. Festival Payung Indonesia masuk dalam 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 oleh Kementerian Pariwisata.

Fespin 2025 dibuka dengan Parade Payung Nusantara dari berbagai kelompok seni di Indonesia. Mereka menampilkan kreasi payung, tarian, hingga kostum yang menarik dan penuh warna. Fespin kali ini turut menghadirkan Sankamphaeng Culture Center dari Thailand yang kerap mengadakan festival serupa yaitu Bo Sang Umbrella Festival. Pada pembukaan Fespin tahun ini, turut diluncurkan buku “Catra Panji : Cerita Panji dan Dongeng Nusantara”. Buku ini merupakan buku keempat dari Festival Payung Indonesia yang ditulis oleh 40 penulis dari berbagai daerah.  Cerita Panji merupakan dongeng asli Nusantara yang keberadaannya sejak ratusan tahun dan tersebar di berbagai wilayah di Asia Tenggara.

Fespin 2025 dimeriahkan dengan Pasar Festival yang menghadirkan berbagai produk kerajinan dan fashion, Pertunjukan Seni yang meriah dari berbagai komunitas, Pasar Kuliner dari berbagai UMKM, hingga Kampoeng Rempah yang menawarkan pengalaman wellness melalui ramuan tradisional Jawa. Berbagai workshop juga dihadirkan dalam Fespin seperti merajut tas atau menghias tote bag. Pada hari pertama Fespin, pengunjung dihibur dengan penampilan spesial dari Fanny Soegi di malam hari.

Gedung Kesenian Taman Balekambang difungsikan sebagai Museum Festival Payung Indonesia selama acara ini digelar. Museum Fespin menampilkan perjalanan festival payung dari tahun ke tahun mulai dari dokumentasi foto, kostum hingga berbagai karya payung yang menarik. Pada Fespin kali ini, juga dimeriahkan oleh pameran dan workshop seni rupa dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret.

Festival Payung Indonesia selalu menampilkan berbagai jenis payung menarik dan berwarna warni mulai dari payung kertas, payung sulam, hingga payung rajut. Kolaborasi dengan berbagai pertunjukan, pameran, hingga workshop menjadi perpaduan yang sangat lengkap. Pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai penampilan yang memukau sehingga mendapat pengalaman yang menyenangkan.

Festival Payung Indonesia menjadi salah satu daya tarik event yang menjanjikan di Kota Solo. Penyelenggaraan festival ini dapat mendukung perkembangan seni dan budaya, meningkatkan potensi pariwisata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.