Sharing is caring!

Tak hanya di Tionghoa, minum teh juga menjadi budaya di Jawa khususnya Kota Solo. Bahkan, cita rasa minuman teh di Kota Solo juga memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari kota-kota lain. Tak sedikit pula yang menyebut jika rasa teh di Kota Solo merupakan yang ternikmat dibandingkan beberapa wilayah lain di Pulau Jawa. Ternyata hal itu dipengaruhi oleh kebiasaan wong Solo yang gemar mengoplos atau meracik teh dari berbagai macam merek untuk mendapat seduhan yang nikmat tiada tara. Kini, teh racikan bahkan menjadi oleh-oleh baru khas Kota Solo yang diburu para wisatawan. Racikan teh oplosan ini bisa didapatkan di berbagai pasar tradisional, salah satunya Pasar Gede Hardjonagoro, Solo.

Sebagai informasi, teh racikan itu berupa campuran tiga merek teh yang dikemas dalam satu wadah plastik bening. Ada berbagai jenis teh terbaik yang dikombinasikan oleh para pedagang menjadi teh racikan khas Solo. Mulai dari merek Gopek, Sintren, Gardoe, Dandang, Poci, 999, dan aneka teh lainnya. Pembeli bebas memilih kompisisi teh apa atau rasa seperti apa yang diinginkan saat membeli. Para pedagang pun tidak segan memberikan rekomendasi jenis teh terbaik yang layak dinikmati.

Harga yang ditawarkan pedagang di Pasar Gede pun bervariasi, mulai Rp 10.000 untuk oplosan tiga jenis dan Rp 20.000 untuk oplosan enam jenis teh.