Arakan Gunungan dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Masjid Agung pada Jumat (5/7/2025)
Kerucut hasil bumi yang menjulang di keramaian bukan sekadar tumpukan sayur dan buah. Grebeg Maulud merupakan doa yang diwujudkan dalam bentuk panjang, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta, simbol harapan dan kemakmuran, serta tanda kebersamaan yang tidak lekang oleh zaman.
Grebeg Maulud merupakan tradisi puncak yang dilakukan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 H, bertepatan pada Jumat, September 2025. Tradisi yang bertempat di Keraton Surakarta Hadiningrat mampu menjadi magnet bagi ribuan warga untuk datang dan menyaksikan. Gunungan yang disusun dari beraneka ragam hasil bumi seperti kacang panjang, pisang, cabai juga sebagai simbol sedekah raja kepada rakyat Bentuk gunungan yang kerucut melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan. Menariknya, terdapat gunungan yang disusun dari nasi yang dikeringkan atau dikenal dengan rengginan. Dalam perayaan ini, terdapat dua pasang gunungan yang diperebutkan.
“Gunungan yang berisi hasil bumi yang berlimpah sebagai shadaqah raja kepada rakyat yang kita perebutkan, untuk gunungan hasil bumi sayuran disebut gunungan jaler (putra), sedangkan gunungan yang berisi rengginang disebut gunungan estri (putri),” jelas Raden Hasim.
Dua pasang gunungan sekaten diarak dari halaman Keraton Surakarta menuju Masjid Agung Surakarta untuk didoakan. Gunungan tersebut dikirab oleh para abdi dalam dan warga turut serta dalam arakan tersebut. Sepasang gunungan yang telah didoakan diperebutkan di halaman Masjid Agung, dan sepasang diarak kembali ke menuju halaman Keraton untuk diperebutkan.
Begitu gunungan tiba di halaman Keraton, suasana yang khidmat mendadak menjadi riuh. Antuasiasme warga yang tinggi, sorai warga yang menggema, tubuh-tubuh berhimpitan berusaha memperebutkan gunungan, yang dianggap sebagai berkah. Dalam sekejap, kerucut gunungan berubah menjadi ajang kompetisi yang mengharuskan semua orang menang. Hanya dalam hitungan menit, gunungan pun tandas menyisakan sisa tangkai dan raut wajah gembira bagi warga yang memeroleh hasil gunungan tersebut. Mereka percaya bahwa siapapun yang mendapatkan hasil gunungan akan diberi keberkahan di tahun ini.

Komentar Terbaru