Kota Solo, yang dikenal sebagai pusat budaya Jawa, juga menawarkan kekayaan kuliner yang sangat beragam. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah wisata kuliner Tionghoa yang tersebar di berbagai sudut kota. Solo memiliki sejarah panjang interaksi budaya antara Tionghoa dan Jawa, yang salah satu hasilnya adalah hidangan khas Tionghoa yang telah berasimilasi dengan selera lokal. Dari hidangan mi legendaris hingga camilan tradisional, wisata kuliner Tionghoa di Solo menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pencinta kuliner.
Di Solo, Anda akan menemukan berbagai makanan yang terinspirasi dari tradisi Tionghoa, baik yang sudah dimodifikasi sesuai lidah orang Jawa maupun yang masih mempertahankan cita rasa aslinya. Berikut adalah beberapa tempat dan hidangan yang wajib dicoba saat menjelajahi wisata kuliner Tionghoa di Solo.
- Timlo Sastro
Meski Timlo Sastro adalah salah satu hidangan khas Solo, pengaruh kuliner Tionghoa dalam hidangan ini sangat terasa. Timlo adalah sup bening yang disajikan dengan berbagai isian seperti sosis Solo, telur pindang, hati ayam, dan suwir ayam. Pengaruh Tionghoa dalam hidangan ini terlihat dari penggunaan sosis Solo, yang berasal dari teknik pembuatan sosis khas Tionghoa. Kuahnya yang ringan dan gurih membuat timlo menjadi hidangan yang cocok dinikmati kapan saja.
Restoran Timlo Sastro, yang terletak di kawasan Pasar Gede, adalah salah satu tempat legendaris untuk menikmati timlo dengan cita rasa yang otentik. Banyak wisatawan dan penduduk lokal yang menjadikan Timlo Sastro sebagai destinasi kuliner wajib ketika berkunjung ke Solo.
- Mie Pangsit dan Bakso Tionghoa di Jalan S. Parman
Bagi pencinta mie, Solo juga menawarkan berbagai hidangan mie khas Tionghoa yang tak kalah menggugah selera. Salah satu yang paling terkenal adalah mie pangsit. Di Solo, Anda bisa menemukan banyak penjual mi pangsit di sepanjang Jalan S. Parman, yang menawarkan mie tipis dengan tekstur kenyal, disajikan dengan pangsit goreng atau rebus, serta irisan daging ayam atau babi.
Selain mie pangsit, di kawasan ini juga tersedia bakso Tionghoa, yang terkenal dengan dagingnya yang padat dan kuah kaldu yang gurih. Penggunaan saus dan kecap khas Tionghoa memberikan rasa unik yang berbeda dari bakso pada umumnya.
- Selat Solo dan Lapis Legit
Solo juga memiliki hidangan unik hasil perpaduan antara tradisi Tionghoa dan Eropa, yaitu Selat Solo. Meski terinspirasi dari salad ala Barat, Selat Solo telah diadaptasi dengan sentuhan bumbu Tionghoa dan Jawa. Daging yang empuk, saus kecap manis, dan sayuran segar menciptakan hidangan yang ringan namun kaya rasa.
Untuk makanan penutup, jangan lupa mencoba lapis legit, kue lapis khas Tionghoa yang terbuat dari campuran tepung, mentega, dan rempah-rempah. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis yang pas, sering disajikan dalam acara-acara penting komunitas Tionghoa di Solo.
- Warung Es Shanghai Miroso: Penutup yang Segar
Setelah menikmati berbagai hidangan lezat, segarkan diri Anda dengan es Shanghai di Warung Es Shanghai Miroso. Warung ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan terkenal dengan es Shanghai-nya yang menyegarkan, berisi kombinasi buah-buahan segar, agar-agar, kacang hijau, dan sirup manis khas Tionghoa. Warung ini terletak di kawasan Keprabon, dan menjadi favorit bagi mereka yang mencari hidangan penutup yang menyegarkan di tengah cuaca Solo yang hangat.
Saat Anda berkunjung ke Solo, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai hidangan ini dan merasakan perpaduan budaya yang harmonis melalui setiap gigitan. Solo memang memiliki kekayaan kuliner yang tak tertandingi, dan wisata kuliner Tionghoa adalah salah satu buktinya.
Komentar Terbaru