Sharing is caring!

Belajar tentang kesenian pusaka, tentu museum keris tempatnya. Pusaka keris ini telah diresmikan dan diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Kita dapat belajar warisan berupa pusaka senjata logam ini di Museum Keris. Letak museum ini berada di wilayah Surakarta. Bangunan terdiri dari 4 lantai diantaranya lantai 1 (Wedharing Wacana) terdiri dari pintu utama, loket, ruang informasi, kantor, dan ruang audio, Kemudian lantai 2 (Purwaning Wacana) terdiri dari ruang pamer, ruang bermain anak, ruang restorasi keris, dan perpustakaan. Lantai 3 (Cipta Adiluhung) terdapat diorama dan rest area sedangkan lantai 4 yaitu ruang kreativitas dan penyimpanan. Koleksi yang dimiliki kurang lebih sebanyak 429 koleksi keris dari berbagai daerah tentunya dengan ciri, sejarah, maupun makna tersendiri. Dari berbagai koleksi, salah satu unggulan keris yang dimiliki museum ini bernama Keris Kyai Eka Sapto yang memiliki dua bilah yang berbeda antar sisi. Satu sisi berbentuk lurus tanpa luk dan sisi lainnya memiliki 7 luk. Dalam masyarakat jawa, keris erat kaitanya dengan simbol kekuatan dan spiritual.

Museum ini juga menampilkan keris modern yang dibuat oleh empu kontemporer. Keris tersebut menunjukkan bagaimana tradisi dan seni terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Selain jenis keris, museum ini juga menawarkan koleksi menarik jenis tombak yaitu Tombak Kanjeng Kyai Jimat. Tombak tersebut dulunya tidak digunakan untuk perang melainkan sebagai simbol legitimasi utusan raja dalam melaksanakan tugas. Tombak ini memiliki 7 luk yang dalam bahasa jawa berarti pitungan atau doa. Mata Tombak berukuran kurang 20 cm. Museum Keris tidak hanya menjawab dari segi tampilan, tetapi mencoba memberikan edukasi yang penting mengenai