Sharing is caring!

Bangunan benteng ini terlihat sangat kokoh dan besar dengan arsitektur bangunan yang unik ala kolonial Belanda sehingga saat datang ke sana akan terasa suasana zaman dulu. Meski terlihat apik, bangunan Benteng Vastenburg telah menjadi saksi bisu pada era penjajahan kolonial Belanda. Vastenburg adalah salah satu dari 275 benteng yang dibangun Kolonial Belanda di awal keberadaannya di Nusantara. Bentuk Benteng Vastenburg sama dengan benteng-benteng lain yang dibangun Belanda yakni bujur sangkar dengan ujung terdapat ruangan yang sama untuk teknik peperangan yang disebut seleka (bastion). Pintu masuk berada di barat dan timur dengan jembatan jungkit. Bangunan juga terdiri dari beberapa barak yang terpisah. Sementara di tengah, terdapat lahan terbuka yang cukup luas untuk pasukan dan apel bendera.

Di tahun 1970-an hingga 1980-an, Benteng Vastenburg berubah fungsinya menjadi markas pusat Brigade Infanteri 6/ Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya. Memasuki tahun 2000-an, bangunan benteng ini sempat terbengkalai karena terjadi sengketa dan konflik kepemilikan antara pihak swasta dengan pemerintah. Untung saja, kepemilikan dikembalikan lagi ke pemerintah setempat dan konflik tersebut bisa terselesaikan dengan baik. Pada tahun 2010, bangunan ini akhirnya ditetapkan menjadi Situs Cagar Budaya. Hanya saja akibat dari sengketa tersebut, bangunan benteng sempat terbengkalai. Di tahun 2014, terjadi restorasi dan pemugaran terhadap benteng ini sehingga tampilannya menjadi lebih bagus. Sejak di restorasi, Benteng Vastenburg menjadi lebih populer dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan.